Kenali Gejala Psikosomatis pada Masa Pandemik COVID-19

Banyak sekali berita yang beredar mengenai pandemik COVID-19 yang sedang marak-maraknya menjadi bahan pembicaraan yang tiada henti. Pasalnya, data 31 Maret 2020 menyebutkan bahwa di Indonesia sendiri, kasus positif COVID-19 ada 1.528 kasus, dengan 136 kasus kematian (8.9%).

Gejala umum yang dialami oleh penderita yang terinfeksi COVID-19 adalah batuk, tenggorokkan gatal, demam, dan sesak napas. Ketika sedang membaca atau menonton berita terkait dengan virus tersebut, pernahkan anda merasakan gejala-gejala serupa dan menimbulkan ketakutan akan terjangkitnya penyakit tersebut? Apabila jawabannya adalah “Ya”, maka mungkin anda menderita penyakit Psikosomatis.

Psikosomatis adalah kondisi atau gangguan ketika pikiran anda mempengaruhi tubuh, sehingga memunculkan gejala atau perasaan fisik tanpa adanya dasar penyakit tertentu. Penyakit ini dapat ditimbulkan karena stress yang berlebihan sehingga menyebabkan gejala berupa nyeri dada, sesak napas, dan demam. Psikosomatis dapat terjadi akibat ketidak-seimbangan saraf otonom. Adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan gejala serupa.

Orang yang sebenarnya sehat dapat menyalahartikan sensasi ini menjadi mirip dengan gejala COVID-19 seperti sakit tenggorokan, hidung beriar, tidak enak badan, batuk kering, demam, dan sesak napas. Penting untuk mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi psikosomatis yang dirasakan. Berbagai cara dapat dilakukan, antara lain:

·       Mencari sumber yang dapat dipercaya.

Banyaknya informasi hoaks yang beredar di media sosial, grup aplikasi pesan yang dikirimkan dari keluarga atau teman dapat memicu rasa stress yang berlebih. Pentingnya untuk membaca dan mengumpulkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya dapat mengurangi perasaan ini. Sumber informasi yang dapat dipercaya dapat diperoleh dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia atau situs World Health Organization.

 

·       Alihkan pikiran sejenak dari berita-berita pemicu.

Mengikuti perkembangan berita mengenai virus baru ini tentunya penting untuk meningkatkan kewaspadaan, namun apabila hal tersebut dapat memicu rasa stress yang anda rasakan, alangkah lebih baik rehat sejenak dari segala pemberitaan tersebut. Coba luangkan waktu untuk beristirahat, mendengarkan lagu, membaca buku, dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang anda sukai, seperti memasak, melukis, bermain game, atau berolahraga.

 

·       Menjaga kebersihan diri dan kesehatan.

Salah satu hal yang dapat anda lakukan untuk merasa lebih tenang adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan kesehatan.

           

      Hal-hal yang dapat anda lakukan adalah:

o   Rutin mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun, atau cairan antiseptik dengan alkohol minimal 60%.

o   Makan makanan kaya akan serat dan protein serta minum vitamin.

o   Lakukan olahraga secara rutin yang dapat dilakukan di rumah.

o   Tidur cukup minimal 7-9 jam untuk orang dewasa.

o   Memakai masker apabila harus keluar rumah.

o   Berdoa dan meditasi agar anda lebih tenang menghadapi rasa cemas dan panik.

 

·       Berpikir Positif.

Kekuatan berpikir positif dapat membuat anda merasa lebih tenang. Dengan melakukan sugesti positif pada diri sendiri dan fokus ke hal-hal yang anda sukai dapat mengurangi gejala psikosomatis yang anda alami.

 

Menghadapi segala pemberitaan mengenai wabah virus Corona memang dapat memancing rasa cemas dan khawatir. Menjaga kesehatan mental dan fisik anda di tengah pandemik ini merupakan hal yang bisa anda lakukan untuk diri anda dan orang-orang disekitar anda.

Apabila anda merasa gejala semakin parah dan tidak kunjung sembuh, maka disarankan untuk berkonsultasi ke psikolog atau pergi ke rumah sakit. 

ditinjau oleh : dr Riyandi Fernandes

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin